Berkah kopi Berkah Negeri

Negara ini telah di kutuk untuk mencintai kopi. Tak peduli situasi dan tingkat ekonomi masyarakat. Kopi bisa ditemukan dimana-mana.

Tuhan Dalam Secangkir Kopi

Tuhan ada di mana-mana, bahkan dalam secangkir kopi. Pertanyaannya adalah, apakah kita mau menemuin Nya?.

Filsafat Kopi

Seperti kopi, Tuhan menyeduh dua sisi paling sakral dalam hidup manusia. Kebaikan dalam manisnya dan kejahatan dalam seduh pahitnya.

Minuman Kopi adalah manifestasi kehidupan

Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari sebuah minuman kopi, dengan kehangatan kopi sebuah cerita akan terus mengalir.

Biji Kopi

Dari biji kopi pilihan akan menyebabkan rasa kopi terbaik, demikian pula dengan kehidupan yang dijalani oleh manusia.

Jumat, Februari 24, 2017

Saaltullaha barina, Pintaku kepada Allah Sang Pencipta

Aku mohon kepada Allah Sang Pencipta :


سَــأَلْــتُ اللهَ بَـــارِيـنَــــــا      
Saaltullaha barina - Pintaku dari Allah, Sang Pencipta
يُـبَـــلِّـغْــنَا أَمَـــانِينَـــــــــا  
Yuballighna amanina - moga terkabul impian kami
وَيُـــذْهِـبْ مِـنَّـنَـــا الأَكْـــــدَار           
Wayudzhib minnanal akdar - Dihapuskan segala keruh dari kami
رَبِّي وَاجْـــعَلْنَـــا مِنَ الأَخْيَــار     
Rabbi waj'alna minal Akhyar - Jadikan kami, dari mereka yang terbaik
+++++++++++
Aku mohon kepada Allah Sang Pencipta, semoga mengabulkan cita cita kami. serta menghilangkan kesulitan dan kesusahan kami
+++++++++++ 

فَيَــا رِيْحَ الصَّــبَا هُبِّي            
Faya Rihas Soba hubbi - Wahai sang bayu pagi, sampaikanlah

خُذِي قَوْلِي إِلَى حِبِّــي     

Khudzi Qauli ila hibbi - dan bawa kataku kepada kekasihku

وَبُثِّــي عِنْــدَهُ الأَسْــرَار      

Wabutssi ‘indahul Asrar - Sebarkan padanya rahasia

رَبِّي وَاجْـعَـلْنَا مِـنَ الأَخْيَــار      

Rabbi waj’alna minal Akhyar - Jadikan kami, dari mereka yang terbaik

+++++++++++
Wahai angin shana hembuskan berita ini, sampaikanlah ucapan ini kepada kekasihku Dan sebarkan rahasia ini kepadanya
+++++++++++  


وَيُــحْيـــيْنَا عَــلَى التَّــقْوَى   
Wayuhyina ‘alat Taqwa - Hidupkan kami atas takwa
بِـلَا مِـــحْنَة وَلَا بَـــلْوَى     
Bila Mikhnah wala balwa - Tanpa mehnah juga bala
بِجَـــاهِ المـُصْــــطَفَى المـُــــخْتَـار      
Bijahil Mustafal Mukhtar - Dengan gah (Nabi) al-Mustofa yang terpilih
رَبِّي وَاجْــعَــلْنَــا مِنَ الأَخْيَار  
    Rabbi waj’alna minal Akhyar - Jadikan kami, dari mereka yang terbaik
+++++++++++

Dan menghidupakan kami di atas ketaqwaan, tanpa ujian dan cobaan. berkat kedudukan al musthofa  al mukhtar
  +++++++++++
 

Minggu, April 24, 2016

DRS RMP SOSROKARTONO

Bertepatan dengan hari Kartini, maka akhir-akhir ini banyak berseliweran di timeline Facebook tentang kakak RA Kartini, yaitu RMP Sosrokartono. Ternyata banyak yang tahu dan jadi tahu tentang beliau.

Saya sudah lama mendapat buku yang berisi tentang sekelumit pemikiran beliau. Buku yang masih menggunakan ejaan lama karena terbit di tahun 1966. Judulnya "ILMU KANTONG BOLONG, ILMU KANTONG KOSONG. ILMU SUNJI DRS RMP SOSROKARTONO" oleh R Mohammad Ali. Sebenarnya tujuan penulis menyusun buku ini untuk mengenalkan kepribadian dan sosok RMP Sosrokartono, seorang indonesia yang luar biasa. Bukan menyusun tentang "ajaran" karena untuk menguraikan tentang ilmu RMP Sosrokartono tidak mungkin benar serta tidak mungkin tepat sebab ketidak mampuan untuk mengikuti ilmu-laku RMP Sosrokartono.

Hal ini berarti bahwa ilmu yang dimiliki oleh RMP Sosrokartono merupakan ilmu yang luar biasa yang memerlukan bimbingan seorang guru. Namun RMP Sosrokartono sendiri tidak pernah mengajarkan suatu ilmu kepada murid-murid. sesuai dengan yang kata-katanya :

Murid, gurune pribadi.
Guru, muride pribadi.
Pamulangane, sengsarane sesami.
Ganjarane, aju lan arume sesami.
Murid, gurunya diri pribadi.
Guru, muridnya diri pribadi.
Tempat belajarnya/pelajarannya penderitaan sesama.
Balasannya, kebaikan dan keharuman sesama.

Mengandung pengertian bahwa sesungguhnya dalam diri seseorang terdapat guru dan diri seseorang itu sendiri menjadi murid. Murid dari guru sejati. sebab pada intinya segala bentuk ilmu dan pengetahuan itu hanya datang dari Tuhan. Karena guru selain Tuhan itu hanya sebagai perantara belaka. Untuk itu carilah guru sejati itu di dalam dirimu sendiri. Siapa kenal dirinya akan kenal Tuhannya.



RMP Sosrokartono tidak memberikan pelajaran kepada siapapun juga. Ilmu Kantong Kosong menjadi wujud dalam diri pribadinya. Barang siapa yang hendak menyakinkan ilmu kantong kosong tiada lain jalannya kecuali mencontoh peri-kehidupan RMP Sosrokartono. Beliau tidak mempunyai murid, tetapi setiap yang ingin menyakinkan ilmu kantong kosong dipersilahkan berada dilingkungannya. Tempat itu disebut dengan nama DAR-OES-SALAM (Darussalam). Dar as salam, yaitu tempat tenteram-damai. Tenteram dan damai sebab kosong dan bersih dari pemujaan diri pribadi manusia. Darussalam atau tempat untuk bernaung dan berlindung dalam suasana cinta kasih dan bakti kepada Tuhan Yang Maha Esa. Di tempat itulah cinta kasih dan bakti kepada Sang Khalik Pencipta Alam serta Isinya diwujudkan menjadi cinta kasih kepada sesama manusia.

Di buku lain yang ditulis oleh DR R Soeharto, beliau merupakan dokter pribadi bung karno dengan judul "SAKSI SEJARAH" terbitan tahun 1982. Menulis pada bab tersendiri yaitu "Ramalan dan Nasihat Drs. Sosrokartono". Disebutkan bahwa dokter soeharto di utus bung karno untuk ke bandung dan mohon petunjuk dan nasihat bagi cita-cita indonesia merdeka. Yang di katakan oleh RMP Sosrokartono adalah "Bahwa kita masih memerlukan perjuangan yang lama sebelum Indonesia merdeka terwujud. sedangkan perjuangan itu sering diwarnai dengan kekacauan, pertengkaran dan jatuhnya banyak korban. Namun akhirnya Indonesia merdeka terwujud juga. Ya, ya, saya akan membantu, tetapi Karno mesti iling terus.

Kata jawa eling, secara harfiah berarti ingat, tapi dalam pengertian ketuhanan, kata itu bermakna sadar akan kodratnya sebagai hamba Allah, karena itu wajib mematuhi perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Itulah sekelumit tentang RMP Sosrokartono yang mewarnai perjalanan saya

Kamis, Juli 02, 2015

Di Ingat Allah

Suatu ketika di hari jumat, di saat akhir khobah ke 2 jumat. Sebagaimana selalu di bacakan oleh para khotib sebuah kalimat yang sebelumnya terasa biasa saja bagi saya. Penggalan ayat dari sebuah surat al-ankabut 45, yaitu "WA LAA DZIKRULLOOHI AKBAR". Sejenak menjelang berdiri untuk melakukan sholat jumat, seseorang di samping saya berbisik kepada saya "Wa Laa Dzikrulloohi Akbar, coba kamu cari arti, makna dan mungkin jika dapat rahasianya". Agak kaget juga saya, tapi kemudian tersenyum. Ya mau apa lagi selain tersenyum. Setelah sholat jumat, saya jadi kepikirin apa maksudnya. Selama ini bagi saya kalimat itu sebuah kalimat yang biasa. Namun tiba-tiba kalimat itu menjadi sesusatu yang luar biasa. Entah kenapa.

Perjalanan mencari makna kalimat tersebut lumayan lama juga, dan akhirnya terbuka juga walaupun belum 100%. Mungkin Allah belum memberi ijin untuk mengetahuinya secara menyeluruh. Perjalanan mempertemukan saya dengan Mas Abang (Alm. Andi Bombang). Sepertinya ini berhubungan dengan Ingat dan di ingat. Begini yang dia sampaikan.
Diingat sama kekasih/pacar saja rasanya menyenangkan. Apalagi di ingat oleh Allah. Pasti sangat luar biasa.



Namun, bagaimana caranya agar di ingat oleh Allah?

Dibatas kata, manakala kita mengingat Allah, maka itulah tanda kongkrit yang dapat dirasakan bahwa Dia pun mengingat kita. Fadzkuruunii adz-kurkum; ingatlah kamu kepada-Ku, niscaya Aku ingat pula kepadamu. Demikian sabda-Nya, pada Al-Baqarah 152.

Sekilas, urusan ingat ini boleh jadi terkesan perkara sepele. Wong cuma ingat saja kok, apa susahnya?
Masak ibadah sebegini ragamnya cukup dengan ingat?

Mungkin begitu pertanyaan yang akan muncul. Namun masih ada pertanyaan yang lebih penting.
Pertanyaannya adalah dari sekian banyak jumlah manusia (dan jin), sekian gelintir diantaranya mengingat Allah dan sekian banyak yang melalaikan-Nya, kita termasuk yang mana? Nah, kepada mereka yang pada adanya tidak banyak itu, sadarkah bahwa apa yang berlaku ini merupakan anugerah yang nyata dari-Nya? Sebab, yang belum dikaruniai ini, ya belum juga hendak mengingat-Nya; walau dibagaimanakan.

Dan, walaa dzikrullaahi akbar; sesungguhnya mengingat Allah itu adalah lebih utama. Demikian sabda-Nya dalam Al-Ankabuut 45.

Mengapa lebih utama?

Karena inilah syaratnya, harus ada ini agar apa yang disebut sebagai ibadah itu dapat benar-benar bermakna ibadah.

Kalau tidak bersama dengan ini, namanya boleh ibadah, namun entah maknanya.
Mungkin itu sedikit dari rahasia "WA LAA DZKIRULLOOHI AKBAR", masih ada lagi yang lain yang rasanya belum mampu untuk saya ungkapkan. Wallahua'lam bisshowab..

Yaa Allah, Ajari aku ilmuMu.
Ajari aku untuk selalu mengingatMu.
Rahmati, Ridhoi serta cahayai di setiap gerakku.
Khusukkan ibadahku.
Ampuni semua salahku, keluargaku, kedua orangtuaku serta para sahibku.
Al-Fatihah