Berkah kopi Berkah Negeri

Negara ini telah di kutuk untuk mencintai kopi. Tak peduli situasi dan tingkat ekonomi masyarakat. Kopi bisa ditemukan dimana-mana.

Tuhan Dalam Secangkir Kopi

Tuhan ada di mana-mana, bahkan dalam secangkir kopi. Pertanyaannya adalah, apakah kita mau menemuin Nya?.

Filsafat Kopi

Seperti kopi, Tuhan menyeduh dua sisi paling sakral dalam hidup manusia. Kebaikan dalam manisnya dan kejahatan dalam seduh pahitnya.

Minuman Kopi adalah manifestasi kehidupan

Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari sebuah minuman kopi, dengan kehangatan kopi sebuah cerita akan terus mengalir.

Biji Kopi

Dari biji kopi pilihan akan menyebabkan rasa kopi terbaik, demikian pula dengan kehidupan yang dijalani oleh manusia.

Sabtu, Juni 10, 2006

Obrolan Di Warung Kopi

Sewaktu hari minggu, waktu sore hari aku jalan-jalan seorang diri tanpa tujuan...
Entah sudah berapa kilometer aku berjalan truz aku merasa tenggorokanku kering. Ada keinginan untuk mampir ke sebuah warung untuk membeli minuman. Entah sudah berapa warung yang kulewati tapi tak kusinggahi karena aku mencari warung yang kecil yang banyak orang sedang bicara sambil ngopi dan merokok. Aku mencari tempat seperti itu agar aku dapat belajar tentang kehidupan dan pengalaman mereka.



Akhirnya ketemu juga warung yang kucari, aku-pun mampir dan memesan segelas teh panas karena waktu itu sedang gerimis. Sambil menunggu pesanan kusulut si Dji Sam Soe.

Setelah itu terdengarlah obrolan mereka yang berada di warung itu. Mereka menceritakan tentang pengalaman mereka yang baru saja terjadi.

Orang2 itu ada yang bekerja sebagai kuli bangunan[kb], penjual nasi[pn], suami penjual nasi[spn] dan aku [zn] yang cuma jadi pendengar saja hehehe :D

{ditampilkan dalam bhs indonesia, percakapan aslinya menggunakan bhs jawa}

kb:"jaman sekarang cari uang koq susah ya...?" (sambil minum kopi)

pn:"iya pak, wong jaman sudah maju. Kalo gak pinter yo sulit... Tapi bisa makan dan menyekolahkan anak aja sudah alhamdulillah"(sambil membuat teh anget pesenanku)

[tak lama kemudian, hujanpun turun.. tik...tik...tik...]

spn:"Kasihan pak X, kemaren dia jual VCD Player seharga 200ribu, padahal dia belinya seharga 500ribu"

kb:"Masak sih? Sudah laku belom?"

pn:"Iya, dia lagi butuh duit, kasihan sekali padahal kerjanya sebagai kernet. VCD-nya sih, sepertinya wes laku..."

kb:"Kalo sudah kepepet ya mo gimana lagi bu?"

pn:"Kalo dipikir bener juga, daripada utang..."

kb:"Kemarin, malah ada pemborong yang baru dapat tender baru. Hidup memang ada yg diatas dan
di bawah"

spn:"dapat tender apa ya pak?"

kb:"pembuatan pondok pesantren dan jalan disekitarnya"

pn:"wah banyak duit tuh..."

kb:"ya ndak bu, lha wong di tolak"

spn:"Lho, rejeki koq di tolak? Kenapa?"

kb:"ya ndak tau, katanya waktu yang di berikan terlalu mepet"

spn:"nambah personil kuli khan bisa tho?"

kb:"wah, ya itu. saya juga ndak tauw. Padahal bisa nambah penghasilan orang2 seperti saya ini"

...........dst....dst....dst....dst............
Selanjutnya terjadi percakapan yang panjang lebar sampai hujan reda dan akupun pulang.

Ternyata banyak juga hikmah yang dapat diambil. Aku pun cukup senang dengan jalan-jalanku kali ini, jalan-jalan itu tidak harus ke mall, plasa, toko buku ataupun ke laut, gunung, maupun tempat wisata.

Ditempat-tempat yang tidak kita sadari, terkadang mengandung hikmah dan pelajaran jika kita mau memikirkannya. Seperti obrolan diatas, aku jadi semakin menyadari bahwa ada orang yang sangat membutuhkan uang sehingga ia menjual barang yang dimilikinya dengan harga murah dan ada orang yang menolak rizki yang di berikan karena entah alasan apa dan ada juga orang yang merasa cukup dengan apa yang telah diberikan Allah kepadanya.

Akupun bersyukur dengan keadaan yang aku miliki, Allah masih memberiku kehidupan yang lebih baik dari orang-orang itu.