Berkah kopi Berkah Negeri

Negara ini telah di kutuk untuk mencintai kopi. Tak peduli situasi dan tingkat ekonomi masyarakat. Kopi bisa ditemukan dimana-mana.

Tuhan Dalam Secangkir Kopi

Tuhan ada di mana-mana, bahkan dalam secangkir kopi. Pertanyaannya adalah, apakah kita mau menemuin Nya?.

Filsafat Kopi

Seperti kopi, Tuhan menyeduh dua sisi paling sakral dalam hidup manusia. Kebaikan dalam manisnya dan kejahatan dalam seduh pahitnya.

Minuman Kopi adalah manifestasi kehidupan

Banyak pelajaran yang dapat dipetik dari sebuah minuman kopi, dengan kehangatan kopi sebuah cerita akan terus mengalir.

Biji Kopi

Dari biji kopi pilihan akan menyebabkan rasa kopi terbaik, demikian pula dengan kehidupan yang dijalani oleh manusia.

Sabtu, Mei 26, 2007

Tauhidul Wujud

Baru baca buku tasawuf, sebenarnya ini buku lama yang sudah ada dirumah sejak setaun yang lalu. Tapi baru bisa kebaca. Karena aku lagi tertarik dengan statemen manunggaling kawulo lan gusti (bersatunya makhluk dengan Tuhannya) yang bahasa arabnya tauhidul wujud.


Berbicara masalah ini tentu tak lepas dari keberadaan Husain bin Mansyur Al-Hallaj (dari Baghdad) dan Syech Siti Jenar yang populer juga dengan sebutan syech lemah abang, dan tentu kita sudah tahu bahwa beliau telah dihukum mati karena keyakinannya tersebut.

Sebuah pertanyaan yang selalu melekat dibenakku, setelah membaca buku ini:
1. Dimanakah Tuhan itu berada?
2. Tuhan itu jauh atau dekat atau tak berjarak?
3. Tuhan itu ghaib atau nyata?

Sebuah pertanyaan yang mendasar tapi membuat kita berpikir untuk mencari jawabannya, dan sebuah pertanyaan yang sulit jika kita tidak memiliki ilmunya.....


Sabtu, Mei 19, 2007

Surat Oh Surat

Waktu pulang ke rumah aku iseng-iseng, buka-buka barang lama. yaaaa semacam brangkas, laci, dan kardus-kardus. Tujuannya seh sebenarnya mencari sebuah buku matematika milik adek, karena lagi butuh. Eh, tidak taunya koq malah nemu barang-barang jadul.

Ada gantungan kunci, papan nama buat pintu kamar, hadiah ulang tahun, kaset evie tamala yang lama dicari-cari (ternyata ada di laci :P ), dan yang paling berkesan adalah kumpulan surat-surat. Akhirnya setelah ku telanjangi amplopnya kemudian kubaca dan kutelusuri kata-demi kata yang mengalun di dalam surat itu. Kulihat kembali satu-persatu nama pengirim-nya, Ya Rob, ternyata salah satu pengirimnya adalah temanku yang sudah meninggal. Sejenak, aku pun mengucapkan do'a kepadanya (semoga engkau tersenyum di alam sana sobat)


Jadi ingeet, bahwa dulu hoby banget surat-menyurat dan bersahabat pena. Tapi sekarang udah gak pernah kontak lagi sama temen-temen itu. Ada yang dari bandung, semarang, solo dan lumajang sendiri hehehe :D

Saat ini aku masih ingat bagaimana asiknya menulis surat dan senangnya ketika mendapatkan balasan dari mereka. Dan sempat juga untuk koleksi kertas surat (oh my god, gak nyangka,,,,,, :P ) dan sampai sekarang yaitu fillateli (koleksi perangko).

Bagaimanapun juga, aku ternyata hoby menulis, sekarang hoby menulis itu disalurkan lewat sebuah blogg ini.... :) Kumpulan surat-surat itupun aku amankan dan kusimpan di tempat yang lebih baik,,,,,,,,,,