Kamis, Oktober 12, 2017

Om Bajaj : Allah Yang Jamin

Ketika itu cuaca sedang cerah saat malam jumat, jam dinding sudah menunjukkan pukul setengah satu dini hari. Acara ngeteh bareng sedang berlangsung. Di meja terhampar satu teko air teh, setoples gula, setoples kopi bubuk hitam dan satu termos air panas. Walaupun sudah disediakan kopi dan air panas, anehnya sangat jarang bahkan tidak pernah ada yang bikin kopi. Padahal mayoritas orang-orang disana penyuka kopi. Termasuk saya. Terdapat pula potongan-potongan martabak telur serta beberapa tusuk sate lengkap dengan bumbu kacang dan irisan lontong.


Saya dan seorang teman (SA) sedang ngobrol sambil menikmati teh hangat. Kemudian datanglah seorang teman lain yang seorang sopir bajaj sebut saja (SB) untuk berpamitan pulang, sepertinya sedang terburu-buru, katanya mau beli gas dulu untuk bajaj BBG nya. SB bilang sekarang sedang dalam masa-masa sulit dan berat, entah karena setorannya berkurang atau ada masalah apa. Dia tidak bercerita secara detail, semoga saja permasalahannya segera selesai.

Mendengar SB sedang dalam masalah tentu saja saya dan SA heran, karena di wajahnya tak tampak masalah yang berat. Kami pancinglah dia dengan sebuah pertanyaan, kemudian terjadilah perbincangan.

"Kamu itu katanya dalam kondisi sulit tapi kok wajahmu cerah dan kelihatan hepi2 saja."

Lalu meluncurlah pelajaran tak terduga dari SB

"Nih, kalian gue kasih ilmunya, ada dua yang telah gue dapatkan"

"Yang pertama lihatlah orang gila, dia tidak pernah kuatir tentang hidupnya, tidak kuatir sakit, tidak peduli makan, dan tidak peduli dimana dia tidur. Tapi tetap bisa hidup."

"Yang kedua lihatlah anak kecil, tidak peduli dikasih makan apa tetap dimakan, tidak peduli dikasih mainan apa saja tetap diterima. Dan anak kecil selalu gembira dengan itu semua."

"Itu sudah gue kasih ilmunya, silahkan terapin, Gue mau nyari gas dulu. Assalamualaikum"

SB pun pamit dan pergi dengan suara khas bajaj nya.

Akhirnya saya dan SA pun hanya diam terbengong-bengong dan tersenyum saja berdua sambil lanjut ngeteh. Bener-bener dalem. Siapa lagi yang menjamin Rizkinya orang gila dan anak kecil? Tentu saja Alloh yang jamin. Demikian pula dengan hewan dan tumbuhan, Alloh menjamin semuanya tanpa membedakan. Tinggal, bagaimana kita manusia, YAKIN dan ber-SYUKUR kepada ALLAH.

Original Date : Apr 6, 2014

MAZ Taptozani

0 komentar: