Kamis, Mei 08, 2014

Selamat menemui Kekasih, wahai Syekh...

Semalam saya terkejut membaca email yang mengabarkan bahwa beliau telah wafat pada 8 Rajab 1435 (7 Mei 2014). Langsung saja saya kirim Fatihah dan Sholat Ghoib untuk beliau. Beliau adalah guru saya yang pertama.

Diantara bermacam perjalanan yang telah saya lalui sebelum saya sampai di tempat yang sekarang. Dibawah beliau lah tempat saya menempuh perjalanan dengan nama Tarekat Naqsybandi Haqqani.

Beliaulah mursyid yang membimbing ruhani saya agar sampai kehadirat Alloh. Hal ini berawal saat saya masih kuliah pada tahun 2007. Saya dipertemukan dengan khalifah beliau yang bernama Syekh Mustofa Mas'ud dan Maulana Syekh Hisyam Kabbani. Terasa ada magnet yang menarik hati saya. Dan sejak saat itu lah saya sering hadir di Zawiyah Bethek Malang, untuk melakukan Khatm Khawajagan bersama-sama jamaah yang lain. Dan juga mengaji Kitab Tanwirul Qulub karya Syeikh Muhammad Amin Al Kurdi.

Entah harus senang atau sedih dengan meninggalnya beliau. Sedih karena fisik beliau sudah tidak lagi bersama para muridnya, senang karena beliau akan bertemu dengan Alloh. Itulah puncak dari cita-cita tertinggi. Bertemu Alloh...

Dibatas kata, kalimat "akan bertemu dengan Alloh" kurang pas juga sih, karena sebagai seorang mursyid sudah pasti beliau sudah bertemu dengan Alloh saat masih hidup.

Maulana Syekh Nazim dalam subha nya pernah berkata :
"Segala yang mempunyai awal, ia akan berakhir... Kita dapat melanjutkannya di dalam hati kita. Ruh kita selalu bersama, bahkan jika secara fisik kita tidak bersama. Hal itu mengatakan kepada kita bahwa kita adalah hamba Allah. Kita semua adalah makhluk-Nya. Bahkan jika busana kita berubah, posisi fitrah kita tidak akan pernah berubah."


Bagaimanapun beliau tidak lah pergi meninggalkan murid-muridnya. Sebagaimana pesan Mawlana Syekh Hisyam:

"Kita ingin selalu bersama Mawlana Syekh Nazim, tetapi pada hakikatnya kita tidak bersamanya, beliaulah yang bersama kita, karena kita mempunyai amal buruk dan dosa-dosa, dan para awliyaullah dapat menciumnya. Dan beliau tidak meninggalkan kita, beliau bersama kita, dan beliau akan bersama kita di dunia dan akhirat, kita akan berada di tangannya di akhirat insya Allah... Saya tahu bahwa kita semua merasa sedih. Inallaaha Ghayur, Allah senang untuk memiliki kalbu hamba-hamba-Nya, dan semoga Allah memiliki kalbu kita seperti halnya Dia memiliki kalbu Mawlana Syekh Nazim, bi hurmatil habiib fatihah."

Selamat menemui Kekasih, wahai Syekh.
Semoga Alloh senantiasa melimpahkan rahmat dan nikmat-Nya..
Al-Fatihah.....

0 komentar: