Minggu, Agustus 21, 2011

Belajar Dari Penjual Es Kelapa Muda


Ada sebuah cerita ringan yang saya dapatkan saat siang hari. Disiang yang cukup terik itu, saya melihat seorang penjual es kelapa muda yang sangat laris, banyak yang membeli es kelapa muda disitu. Selain berjualan es kelapa muda, dia juga berjualan es buah.

Karena tergiur oleh kelezatan dan kesegaran es kelapa muda saya pun berniat membeli, namun saat saya memesan ternyata es batu nya habis, padahal buah-buah dan kelapa muda masih banyak disitu. Dia bilang bahwa yang jual es batu belum datang (datangnya telat tidak seperti biasanya). Tak lama kemudian datang lagi beberapa pembeli dan penjual itu pun mengatakan hal yang sama.


Dalam hati saya jadi berpikir berapa omzet yang telah dia lewatkan gara-gara seorang penjual es batu yang telat datang? Bagaimana jika yang jual es batu tersebut ternyata tidak datang? Dan akhirnya sampailah pada tahap pemikiran bahwa inilah hidup. Kita tidak bisa hidup sendiri. Kita membutuhkan orang lain, sebagaimana orang lain membutuhkan kita.

Belajar dari cerita saya diatas, dapat di ambil pelajaran bahwa penjual es kelapa muda membutuhkan penjual es batu, penjual es kelapa muda juga membutuhkan pembeli, begitupun pembeli di tengah panasnya matahari membutuhkan es kelapa muda yang segar, dan penjual es batu juga membutuhkan penjual es kelapa muda. Terlihat kan? bagaimana kita sebagai manusia ternyata saling membutuhkan satu sama lain.

Pelajaran yang dapat dipetik dari cerita ringan dan renungan sesaat saya ini adalah :
- Sebagai makhluk sosial, manusia tidak bisa hidup sendirian, sehingga kita harus berbuat baik kepada semua orang.
- Dalam berbisnis maupun merencanakan sesuatu harus ada secondary planning. Paling tidak kita memiliki alternatif lain jika sesuatu yang utama tidak berjalan dengan lancar. Penjual es kelapa muda, dia tidak boleh bergantung kepada satu penjual es batu. dia harus menambah jalur-jalur rizkinya.
- Bersyukur atas nikmat Tuhan. Tuhan memberi rizki dari bermacam jalan.
- Mungkin Tuhan ingin menjadikan penjual es batu sebagai penyalur rizki bagi penjual es kelapa muda. Karena tanpa kehadiran nya, salah satu jalan rizki penjual es kelapa muda akan terputus.

Saat menulis ini terseliplah sebuah doa dalam hati : 
"Ya Allah, Ya Fattah Ya Rozzak, jika Engkau menjadikanku sebagai wakilmu dalam menyalurkan rizki orang lain, maka kuatkanlah aku. Jika dalam hartaku terdapat rizki orang lain, maka ringankan lah langkahku untuk segera menyampaikannya. Amin"

Semoga tulisan ini bermanfaat dan menginspirasi. Akhir kata, terdapat pepatah baru yang saya ciptakan :)
"Bahkan penjual es kelapa muda yang laris pun tak bisa apa-apa tanpa penjual es batu"
*pict by tom-kuu.blogspot.com

0 komentar: