Rabu, April 11, 2018

Tawaf, Whirling Dan Gaya Lorentz (Putaran Ke Langit)

Disclaimer : Tulisan ini hanyalah tulisan iseng, bisa benar bisa juga salah. Tulisan ini memandang dari sudut pandang syari'at dan science, bukan dari sudut pandang hakikat dan makrifat. Wallahu a'lam bisshowab.

Yang menjadi dasar penulisan ini adalah persamaan antara gaya lorentz, tawaf dan tari sufi/sema, yaitu arah perputarannya yang berlawanan dengan arah jarum jam atau disebut Anticlockwise / Counterclockwise. Jika perputaran itu dianggap sebuah energi yang bergerak counterclockwise, maka akan menghasilkan energi yang arahnya ke atas.



TAWAF
Tawaf adalah sebuah ibadah yang dilakukan dengan cara mengelilingi Ka'bah sebanyak 7 kali. Tawaf dimulai dan berakhir di Hajar Aswad dengan menjadikan Ka'bah disebelah kiri.



Setiap melewati Hajar Aswad, di sunnahkan untuk menciumnya sambil bertakbir "BISMILLAHI ALLOHU AKBAR" jika tidak bisa (terlalu penuh orang yang tawaf) maka cukup mengacungkan tangan dan bertakbir "BISMILLAHI ALLOHU AKBAR"

TARI SUFI / SEMA / WHIRLING
Whirling atau Tari Sema atau tari sufi merupakan tarian yang dipopulerkan oleh Maulana Jalaludin Rumi. Putaran tubuh adalah tiruan alam raya, seperti planet-planet yang berputar. Saya pernah meyaksikan tarian ini, saat sedang melantunkan sholawat bersama-sama, seorang Darwis meminta izin kepada Maulana Syeikh untuk 'berputar' dan Maulana Syeikh pun memberi izin. Kemudian ia pun menari dengan iringan sholawat, saya heran kenapa dia tidak pusing padahal itu cukup lama.



Saya ingat waktu itu Maulana Syekh Hisyam Kabbani pernah menjelaskan tentang asal mula tarian ini. Walaupun dipopulerkan oleh Maulana Syeikh Jalaludin Rumi, namun yang pertama kali melakukannya adalah Sayyidina Abu Bakar As Shiddiq.

Ceritanya adalah Pada suatu hari saat Sayyidina Rasulullah SAW khobah Jum'at, datanglah seorang Baduy Arab seraya bertanya kepada Sayyidina Rasulullah SAW.

"Ya Rasulullah SAW, kapankah kiamat itu datang?"

Sayyidina Rasulullah SAW tidak menjawab, Beliau hanya diam. Baduy Arab itu terus bertanya sampai 3 kali hingga Sayyidina Jibril a.s datang menghadap Sayyidina Rasulullah SAW dan berkata.

"Tanyakanlah padanya apakah bekal yang dia bawa untuk menyambut hari kiamat itu?"

Lalu Sayyidina Rasulullah SAW menyampaikannya dan orang Baduy Arab itu menjawab.

"Bukankah aku memiliki Cinta kepadaMu Ya Rasulullah SAW"

Dan Sayyidina Rasulullah berkata,

"Cukuplah itu membuatmu berdekatan dengan orang yang kau cintai seperti dua jari yang berdekatan"

Dan seketika itu juga orang Baduy Arab itu pergi tanpa mengikuti sholat jum'at. Saat mendengar percakapan itu, Abu Bakar Shiddiq RA yang selama ini risau akan pertanyaan yang sama, bertanya kepada Sayyidina Rasulullah SAW,

"Ya Sayyidina Rasulullah SAW, apakah cukup hanya dengan Cinta?"

Kemudian Sayyidina Rasulullah SAW menjawab,

"Syarat yang utama adalah Cinta!"

Mendengar jawaban itu, hati Sayyidina Abu Bakar Shiddiq ra sangat gembira, begitu bahagia hingga ia mulai berputar dengan jubahnya. Gerakan memutar inilah yang kemudian dikembangkan oleh Maulana Jalaluddin Rumi menjadi Whirling Dervishes.

Seperti gelombang di atas putaran kepalaku,
maka dalam tarian suci Kau dan aku pun berputar
Menarilah, Oh Pujaan Hati,
jadilah lingkaran putaran
Terbakarlah dalam nyala api-bukan dalam nyala lilin-Nya

Rumi


GAYA LORENTZ
Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet. Arah gaya lorentz ditentukan dengan kaidah tangan kanan. Ibu jari adalah F (arah gaya lorentz), dan telunjuk adalah V (arah kecepatan muatan), sedangkan jari tengah adalah B (arah medan magnet). Maka jika B bergerak berlawanan dengan arah jarum jam (counterclockwise) maka akan menghasilkan Energi (F) keatas.



HUBUNGAN GAYA LORENTZ, TAWAF DAN TARI SUFI (SEMA/WHIRLING)
Seperti telah disebutkan diatas bahwa perputaran yang terjadi saat melakukan tawaf maupun tari sufi akan menghasilkan energi.



Sesuai dengan arah gaya Lorentz dengan menggunakan kaidah tangan kanan, bahwa putaran energi kalau bergerak berlawanan dengan arah jarum jam, maka arah energi akan naik ke atas akan naik ke atas.



Mungkin inilah alasan, mengapa Islam memiliki satu titik arah yang bernama kiblat dalam melaksanakan ibadah sholat. Bisa jadi agar energinya terkumpul ke arah yang sama, yaitu ka'bah. Energi sholat dari berbagai belahan dunia terkumpul, terakumulasi, berlapis dan bertumpuk. Kemudian energi itu akan diputar dengan generator orang-orang yang bertawaf yang berputar secara berlawanan arah jarum jam. Dan hasilnya kumpulan energi tadi arahnya akan ke atas MENUJU LANGIT. Jadi Sedikit terjawab bahwa energi itu tidak berhenti di Kabah namun semuanya naik ke Langit. Sebagai satu cerobong yang di mulai dari Kabah. Menuju Langit mana atau koordinat mana itu masih belum nyampe pikiran saya. Yang jelas pasti Tuhan telah membuat saluran agar solat dan doa dalam bentuk energi tadi agar sampai Ke Hadirat Nya. Jadi selama 24 Jam sehari terpancar cerobong Energi yang terfokus naik ke atas Langit.



Bisa jadi demikian pula yang terjadi pada tari sema. Sema adalah tarian yang harus di lakukan dengan cinta, sesuai dengan asal muasalnya. Menyampaikan energi cinta ke atas langit.
Sebenarnya Tari Sufi/Shema bukanlah Tari, sebab ini adalah miniatur dari gerakan seluruh benda dialam ini : bulan, bumi, bintang bahkan yang terkecil yaitu Neutron & Proton pun terus berputar. Tawafpun berputar bahkan sholatpun dalam 1 raka'at membentuk 1 lingkaran /putaran, berdiri 180 derajat, rukuk 90 derajat , sujud 45 derajat (2x)= 90 derajat, jd dalam 1 raka'at membentuk sudut lingkaran 360 derajat.

Gerakan awal sema dimana penari menahan tangannya menyilang adalah simbol dari kesaksian Tuhan Yang Maha Esa. Dialah dzat yang memulai segala sesuatunya di langit dan bumi ini. Sementara, ketika berputar, tangan kanan yang mengarah ke atas (langit) adalah pertanda si penari siap menerima energi enlightment (pencerahan) dari Sang Pencipta. Sedang, tangan kiri yang menjuntai ke bawah merupakan simbol penyebaran energi positif sekaligus menyerap energi negatif dari dan ke setiap hati manusia yang berada disekeliling penari. Inilah jalan spiritual Tuhan memberikan nur dan hidayah-Nya kepada setiap hati manusia dalam tari spiritual sema.

Di alam Makro kosmos Setiap gerakan berputar akan menghasilkan energi, elektron punya energi karena ia berputar, demikian juga dengan bumi, bulan, matahari, planet, bintang. Yang unik dari gerakan berputar berlawanan arah jarum jam benda-benda tersebut menjaga dan memberikan keseimbangan terhadap benda lainnya disekitarnya. Begitu juga yang terjadi pada sa'at darwis melakukan tarian sufi, dia menghasilkan energi positif dan menyeimbangkan ketimpangan energi ditempat yang ia gunakan untuk menari, sehingga energi negatif yang berkuasa akan menjadi netral/seimbang.

Dengan berputarnya tubuh yang berlawanan dengan arah jarum jam, para penari merangkul kemanusiaan dengan cinta. Manusia diciptakan dengan Cinta untuk mencinta. "Semua cinta adalah jembatan menuju Cinta. Siapa saja yang tak merasakannya tak akan tahu" demikian kata Rumi.

Daftar Pusataka :
- Geophysics and Islam (Kabba)
- Panduan Umroh (Syarat dan Sunnah Tawaf)
- Scientific American (Why There's No Such Thing as North and South)
- Blogger Pendidikan (Kaidah Tangan Kanan)
- The Way Of Love Rumi (Whirling Dervishes)
- Tari Sufi Jepara (Facebook Fans Page)
- Hidup Adalah Pilihan (Tarian Spiritual WHIRLING DERVISHES Menurut Jalaludi Rumi)

Original Date : Dec 5, 2013


MAZ Taptozani

0 komentar: